Cry with me, smile with me
Kanjite zutto...
- NEWS, With Me.
Akhirnya saya menangis lagi!
Tidak menangis untuk tenggang waktu beberapa minggu merupakan pencapaian yang hebat bagi seorang crybaby seperti saya.
Saya sering menangis--sangat. Saat marah, kecewa, sedih (pastinya), terharu, dan juga di kala happening yang sepele semacam menonton human drama.
Anyway, terhitung dalam tahun ini, saya jarang menangis karena hal serius. Yup, saya masih menangis saat menonton drama. Namun berhubung jam campus sedikit lebih padat dari semester sebelumnya, intensitas menonton drama pun jadi berkurang yang berimbas pada sedikitnya menumpahkan stok air mata yang saya tabung setiap hari. Alhasil, bendungan yang memang sudah mencapai batas maksimum itu sering jebol saat saya tertawa maupun yawning.
Saya juga punya prinsip untuk tidak menangis kalau orang menyakiti perasaan saya. Karena bagi saya itu adalah hal bodoh. Mengapa harus menangis saat orang lain menyakiti kita? Ingat, orang lain, dia bukan siapa-siapa kan? Peduli amat dengan apa yang dia katakan. Terkadang saya malah ingin tertawa kalau mengingat hal-hal yang orang lain katakan untuk saya. Saya berpikir, kenapa dia merasa perlu untuk bicara seperti itu? Apa dia iri terhadap saya? Atau dia hanya ingin merusak konsep dan kepercayaan diri saya?
Kalau tanggapan sinis semacam edisi yang biasa beredar itu sih, saya cuek saja. Dia punya mulut, biarkanlah dia bicara, toh yang akan bertanggung jawab atas lisan dia itu juga bukan saya :p
Memang, terkadang hal tersebut tidak berjalan lancar. Tapi setidaknya saya hampir tidak pernah menangis ketika ada yang mengeluarkan kalimat yang tidak enak didengar mengenai saya. Saya juga terkadang menggerutu kalau mendengar hal demikian, tapi tidak ke tahap nangis bombay merasa merasa dicemarkan nama baik bla bla bla...
Nah, kalau memang persepsi dia tentang kita sudah keterlaluan sesatnya, confront saja!
Sepertinya kicauan saya juga sudah jauh kesasar dari tujuan topik asli. Alasan serius mengapa saya menangis adalah hal internal. Biasanya kalo diceramahin ortu, saya nangis :p
Jangankan ditausyiahkan panjang lebar, baru satu kalimat saja keluar dari lisan ayah, dada saya sudah sesak. Padahal yang beliau katakan pun biasa-biasa saja, tidak membentak dan unsur KDRT lainnya.
Lain lagi, bila menerima kabar buruk tentang keluarga, bertengkar dengan adik (yup, saya yang menangis), kesal karena dibanding-bandingkan dan atau terlalu bahagia :D
Dan malam ini, saya berhasil menguras habis penampungan air mata dan membuat kedua eyeball memerah dan sembab serta kulit sekitar mata membengkak karena durasi tangisannya yang ekstra dari biasa.
Sedikit sedih karena saya hampir-hampir sukses melewati dua bulan tanpa menangis. Eh, ternyata ada sudden unexpected happening di malam ini. Sepertinya saya harus menggencarkan lagi latihan menahan air mata! Namun di sisi lain saya juga bangga. Meski lama tidak terpakai, saluran air mata saya ternyata masih bersih tanpa penyumbatan sedikitpun. Terbukti tadi air mata saya frekuensinya masih deras seperti biasa. Satu hal lagi yang membuat saya kagum dan bersyukur; saya masih peka, mudah luluh dan hati saya mudah tersentuh :D
----------------------------------------------------------------
Unknown voice: Stop bragging about yourself!
Me: I think I'm currently spilling out my own weakness here?
----------------------------------------------------------------
Yeah, terimakasih untuk yang telah membuat saya menangis malam ini (walaupun saya menangisnya atas inisiatif sendiri).
Thank you for making me cry :)
I love you all <3
Indrapuri, Dec 13, 2013
0 Comments