Sudah sampai di penghujung Oktober... sebentar lagi November akan mengganti tugasnya menjajarkan seperangkat hari, lalu Desember pun akan mengekori setelahnya. Dan... 2013 pun pensiun dari jabatannya.
Tidak ada yang terlalu berkesan dari Oktober, kecuali beberapa tanggal yang merupakan deadline pengumpulan tugas. Tidak ada yang terlalu dinikmati, berhubung cuaca di Indonesia tidak lagi sesuai siklus yang saya pelajari saat masih di Ibtidaiyah. Guru IPA saya dulu mengatakan Oktober adalah musim hujan, namun dalam bulan ini, matahari seakan mengejek saya yang masih percaya pada buku kurikulumnya sudah kadaluarsa itu.
Nah, sementara kalau di luar negri --yang bukan tropis dan timur tengah, Oktober sudah jelas-jelas sebagai musim gugur, saat pepohonan meranggas untuk menyambut musim salju. Tidak ada istilahnya musim pancaroba yang tak bisa diprediksi kelakuannya.
Dengan beberapa alasan yang tidak jelas, saya agaknya menyukai Autumn. Jangan tanya kenapa, saya juga tidak tahu, berhubung saya tidak pernah merasakan bagaimana suasana musim gugur itu sendiri. Saya hanya tahu dari beberapa bacaan dan testimoni teman-teman yang tinggal di negara dengan empat musim, Autumn itu dingin, jelas saja karena ia jembatan antara Summer dan Winter.
Salahkan rasa penasaran, saat angin tiba-tiba mengamuk, saya diam-diam membayangkan itu sebagai gejala musim gugur. Angin dingin bertiup menggugurkan daun-daun, langit berawan siap menumpahkan hujan. Dan seketika saya sadar, "ka hek lom ta sampoh broh!"
Seandainya benar-benar autumn, tentu saya akan terbebas dari tugas menyapu halaman. Huft...
Baiklah, saya tidak begitu membenci pekerjaan yang satu ini. Hanya saja, karena beberapa ekor ayam turut tinggal bersama kami, keadaan tanah di halaman menjadi cukup berwarna sehari-harinya. Ketika menyapu sampah dedaunan, saya agak kesulitan menghindari eek ayam yang bertaburan di mana-mana. Apalagi beberapa ekor ayam sering mengekori kalau saya keluar rumah, seperti mengintai. Saya terkadang menerka, apa mereka nge-fans sama saya?
Nah, ini ada beberapa foto autumn yang menjadi favorit saya;
Yang terakhir inilah yang paling saya sukai, Autumn in Shinjuku Gyoen.
Di bulan kesepuluh di tahun ganjil ini, penatnya menjadi mahasiswa menjadi semakin terasa. Tugas jurnal yang menumpuk karena tak kunjung dikerjakan, presentasi yang berturut-turut, proposal skripsi, dan lain sebagainya yang berupa amanah dari Dosen untuk dikerjakan.
Di antara berbagai macam tugas, yang membuat saya mengeluh sepanjang waktu adalah presentasi. Jika ada hal yang paling saya hindari, maka itu adalah public speaking. Saya malas berbicara di depan orang banyak, apalagi menjelaskan sesuatu yang saya sendiri tidak terlalu menguasai. Tapi nampaknya, semua Dosen mencintai metode pembelajaran ini, sehingga hampir seluruh mata kuliah menerapkan metode pembelajaran diskusi dan presentasi.
Hyaaaak~
Kenapa saya jadi ngomong tugas kuliah lagi? Ini pasti efek samping dari kebanyakan Quiz dan Mid-test dalam dua minggu belakang ini. Huft...
Dua bulan lagi di 2013. Saya masih berharap dapat menyelesaikan 3 target terbesar saya.
November, berbaik hati lah kepadaku!
*wink
0 Comments