Jawab apa yang harus kukata ketika kau bertanya?
hanya diam
yang kupunyaNamun selidikmu tak kunjung reda
sesaat lalu, sayup kudengar lagi kau ajukan pinta
tahukah?
aku tidak punya sesuatu yang pantas kusemat di lembaran hatimu
Lalu jika kusampaikan, maukah kau mendengar?
akan kubacakan berbait sajak yang tak indah
Dan, sebuah penegasan; kau tak akan pernah mengerti, meski aku berujar berulang kali
sebab tiada wajar apa yang hendak kuucap
Maka dengarlah, karena kau telah memintaku bercerita
meski tak sepatah pun dapat kau maklumi, jangan minta aku berhenti
dengarlah hingga ia berakhir pada jalannya,
ketika tinta penaku mengering dan jemariku keriting
kala seluruh kata yang kumiliki tumpah dalam alurnya
Bila ia telah sampai pada hilir, dan kau tak dapat lagi memandang hulunya,
disanalah ia berakhir.
Lalu aku sampai pada kalimat yang menakutkan
membuat resahku lahir jadi peluh, lisan pun seketika kelusatu kalimat keramat itu, penutup setiap sajak yang kuramu
"Aku mencintaimu.”
Indrapuri, 2012.
0 Comments